Kamis, 14 Maret 2013

Cara Mengeprint menggunakan Printer Canon


Cara Ngeprint dengan Printer Canon
         Membuat laporan atau makalah tidak lepas dari ngeprint, bagi Anda yang menggunakan printer Canon berikut ini saya sampaikan beberapa cara ngeprint dokument dan foto.

Cara Ngeprint
Gambar 1. Cara Ngeprint
  1. Bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan printer Canon, terlebih dahulu install driver canon sesuai type printer Anda, silahkan temukan driver printer Anda lalu install dikomputer Anda.
  2. Hubungkan Printer Anda dengan menggunakan kabel USB ke komputer/laptop Anda kemudian Nyalakan printer Anda.
  3. Masukkan kertas yang cukup diprinter Anda
  4. Buka file yang Akan Anda Print.
  5. Tekan Ctrl + P untuk membuka perintah Print
  6. Pada jendela Print, pastikan name terisi sesuai dengan merk printer anda
  7. Pada page range atur halaman yang akan anda cetak.
  8. Properties Print
    Gambar 2. Properties Print
    • Ceklist All jika ngeprint semua halaman.
    • Ceklist Current page untuk print halaman yang sedang terlihat (tempat kursor berada)
    • Ceklist Pages, untuk memilih halaman tertentu untuk dicetak. Masukkan nomor halaman yang diinginkan. Jika hendak ngeprint dari belakan silahkan masukkan nomor akhir dulu baru satu misal Anda ingin ngeprint 1-10 maka ketikkan 10-1.
  9. Pada copies, untuk mengatur berapa jumlah masing-masing halaman tersebut print.
  10. Untuk mengatur ukuran kertas pada printer, klik properties. Pada windows Tab Page Setup Anda dapat mengubah ukuran kertas dengan memilih pada bagian Page Size, juga Anda Anda bisa membuat halaman bolak balik dengan mengklik Duplex printing.
  11. Apabila Anda sudah selesai mensetting semua silahkan klik OK dan OK lagi untuk memulai ngeprint.
     Demikianlah Cara Ngeprint dengan Printer Canon, Ada sedikit perbedaan cara ngeprint dokument dengan foto, print dokument juga bermancam-macam, ada word, print pdf, print powerpoint dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat.

Siklus Akuntansi

SIKLUS AKUNTANSI
 
Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah yang disebut dengan siklus akuntansi.

Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.

Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90).

Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Mendokumenkan bukti transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.

Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)

Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).

Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar

Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.

Menyusun neraca saldo

Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.

Membuat neraca lajur

Neraca lajur terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

Menyusun ayat jurnal penyesuaian

Laporan keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun tertentu yaitu akun-akun yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka, perhitungan fisik persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama.

Menyusun laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.

Menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik

Untuk akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system perusahaan perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit. Jurnal penutup adalah ayat yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.

Pengertian Akuntansi

PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,  lembaga pemerintah.

Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.

Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen  memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
 
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant(ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).